Himpitan Ekonomi, Siska dan Kedua Anaknya Yang Masih Usia Balita Rela Mengemis Setiap Hari

Himpitan Ekonomi, Siska dan Kedua Anaknya Yang Masih Usia Balita Rela Mengemis Setiap Hari

Smallest Font
Largest Font

TANGERANG — Megahnya gedung-gedung perkantoran Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tangerang di kawasan Puspem Tigaraksa termasuk tahun ini 2023 sudah berdiri gagah Gedung Smart City, Gedung Kesbangpol, Gedung RSUD Tigaraksa yang nilainya pasti ratusan milyar.

Namun ironisnya pembangunan fisik bangunan di Puspem itu nampaknya tak seiring dengan besaran alokasi anggaran yang dikucurkan untuk penanganan kemiskinan sehingga percepatan cenderung pengentasannya lemah dan tak terlihat jejaknya.

Fenomena masalah sosial ini dikemukakan Taufik, SE, salah satu Penggiat Sosial yang tergabung dalam Yayasan Tangerang Sejahtera di RM. Kiray Bambu Tigaraksa, Jumat (10/11).

Menurutnya salah satu indikasi lemahnya penanganan kemiskinan di wilayah Puspemkab Tangerang di Tigaraksa dan sekitarnya terlihat dari banyaknya gelandangan pengemis (gepeng) yang beroperasi tanpa ada penanganan yang konkrit.

“Penanganan gepeng dari Pemda yang ada cuma operasi penertiban dengan satpol PP tanpa ada tindak lanjut solusi dari masalahnya, contohnya itu ada gepeng perempuan muda yang setiap hari berkeliaran bawa anak-anak balita dengan kondisi mengenaskan,” ucap Taufik.

Dia mengungkapkan, salah satu gepeng yang ditemukannya bernama Siska (25 thn) yang setiap hari jalan kaki bersama 2 anak balita dan pernah diwawancara dan dia ternyata tinggal di Desa Daru Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang.

“Ketika ditanya Siska itu terpaksa mengemis bersama anak balita umur setahunan dan 6 tahun karena untuk kebutuhan makan dan susu anak-anaknya, ironisnya dia belum terjamah bantuan sosial dari pemerintah. Semoga info ini didengar pengambil kebijakan di Pemda,” ucapnya.


Selain persoalan gepeng fenomena rumah roboh karena lapuk efek pemiliknya miskin juga kerap terjadi di wilayah Puspemkab namun yang terjadi tak ada penanganan konkrit untuk antisipasi kemiskinannya.

“Sebaiknya Pemda kabupaten Tangerang alokasikan anggaran besar untuk pemberdayaan usaha kecil yang sasarannya warga miskin itu, berikan skill dan modal usaha nya sehingga keluarga itu bisa keluar dari jeratan kemiskinan,” ujar Taufik serius. (Hd)

Editors Team
Daisy Floren