Tolong, Pemilik Tanah Mengadu Bangunan SPAM Desa Senanghati Bukan Ditempat yang Dihibahkan
Lebak, - Seorang ibu bersedih dan mengeluhkan bahwa bangunan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Desa Senanghati Kecamatan Malingping Lebak Banten, dibangun di lokasi tanah yang dpihaknya bukan hibahkan, Senin 7 Oktober 2024.
"Itu gimana pak ya, sebenarnya bangunan seharusnya di belakang, bukan disitu. Karena dulu yang saya hibahkan itu lokasinya di tanah yang belakang. Tapi ko malah bangun disitu, kan saya juga punya anak, kalau yang disitu untuk persediaan kalau anak saya pulang merantau bikin rumah," ujar Maryami, beberapa hari lalu.
Ibu Maryami, selain mengeluhkan bangunan SPAM dilokasi tanah yang pihaknya bukan hibahkan, juga meminta tolong kepada semua pihak, karena dirinya hanya orang biasa yang tak punya apa-apa.
"Saya keadaannya saja seperti ini, orang ga punya. Tolonglah itu gimana urusannya, sempat sih waktu itu kami minta kompensasi ke pihak pembangun, tapi sampai saat ini tidak ada kejelasan. Yang jelas yang saya hibahkan waktu itu di lokasi tanah belakang, yang bawa berkasnya waktu itu Sudin," ungkapnya.
Sementara itu, Sudin, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut membenarkan dirinya pada waktu itu yang membawa berkas hibah untuk ditandatangani pemberi hibah.
"Ya betul waktu itu memang saya yang bawa berkas hibahnya, dan memang lokasi yang dihibahkan tanah yang dibelakang. Memang dari awal udah ngaco, kan waktu itu rencananya akan dikelola oleh KSM. Tapi pas turun program SPAM malah kontraktor yang kerjakan. Adapun terkait jika ada perubahan tempat lokasi bangunan SPAM yang sekarang, saya kurang hafal apakah lokasi yang sekarang ada hibahnya atau tidak," paparnya.
Ditempat yang sama, Saudara ibu Maryami, yang juga tinggal di Desa Senanghati, mempertanyakan pembangunan SPAM di lokasi tanah saudaranya yang bukan sesuai lokasi hibah, merasa dirugikan.
"Itu gimana ya, ibu Maryami itu saudara saya, jelas pihaknya sangat dirugikan. Gimana kalau kami bongkar atau runtuhkan bangunannya, karena hibah tanahnya bukan yang dilokasi itu," kata pria yang akrab disapa Sadol, yang merupakan saudara Ibu Maryami.
Kepala Desa Senanghati, Agus saat dikonfirmasi mengenai hal sengketa tanah bangunan SPAM, membenarkan adanya konflik di warga.
"Iya itu saya juga bingung, ada info warga mau merubuhkan bangunan SPAM. Kesatu karena air tidak mengalir semua, kedua karena ada info sengketa tanah. Namun sampai saat ini Alhamdulillah masih bisa diredam," ujarnya, Senin 7 Oktober 2024.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lebak, Irvan saat dikonfirmasi mengenai titik koordinat SPAM Desa Senanghati, belum dapat dihubungi. Kemungkinan, nomor WhatsApp miliknya sudah diganti, karena tidak aktif. (Hd)