Ibnu Jandi Nilai Mad Romli Tidak Punya Etika

Ibnu Jandi Nilai Mad Romli Tidak Punya Etika

Smallest Font
Largest Font

KABUPATEN TANGERANG, -Para pengamat politik nasional soroti tingkah laku bakal calon Bupati Tangerang periode 2024-2029, yang dinilai tidak memiliki etika politik dalam acara penjaringan bacakada yang dilaksanakan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Provinsi Banten, Rabu (15/5) lalu, di Hotel Aston Anyer. 

Direktur Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandi mengatakan, bahwa Mad Romli tidak memiliki etika politik. Ketika, tiba-tiba menghilang dalam acara pemeparan visi-misi yang digelar oleh DPW Nasdem Banten, di Hotel Aston, Anyer, Kota Serang, Provinsi Banten. Ibnu juga menduga, menghilangnya Mad Romli dalam acara pemaparan visi-misi, karena memang tidak siap dengan kapasitas dan kapabilitas dirinya sendiri. 

" Ada kemungkinan H. Mad Romli memang tidak siap dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. Beliau mungkin diduga tidak punya kapasitas dan kapabilitas diri.  Selain itu, Mad Romli terlihat memiliki integritas yang rendah, serta tidak punya etika dan komitmen politik, " tegas Ibnu Jandi kepada awak media, Jumat (16/5). 

Menurut Ibnu Jandi, dengan kaburnya Mad Romli dalam acara pemaparan visi-misi yang diselenggarakan DPW Nasdem Banten, menunjukan suatu fakta yang sulit terbantahkan. Yaitu, bukti ketidakmampuan Mad Romli dalam memimpin suatu wilayah atau daerah, khusunya Kabupaten Tangerang. 

" Bukti, memang tidak punya kemampuan dalam memimpin wilayah atau daerah. Jadi, tidak kosisten terhadap apa yang ingin dicita-citakannya. Karena, tidak punya konsep bagaimana membangun dan mengatasi masalah di Kab Tangerang, " tandasnya. 

Kata Jandi, untuk menjadi seorang kepala daerah, khusunya Kabupaten Tangerang, harus pandai dalam membangun diplomasi politik. Tentunya, dengan berbicara. Tidak hanya mengandalkan uang, tentunya bisa rusak Kabupaten Tangerang, apabila sesuatu selalu diukur dengan uang. 

"Jadi calon kepala daerah harus pandai dalam membangun diplomasi politik, dan bukan karena uang. Karena, bisa rusak Kabupaten Tangerang, " tandasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul menyaangkan, Mad Romli yang tidak ikut dalam pemaparan visi misi di DPW Nasdem Banten. Padahal itu hanya penyampaian visi dan misi, bukan debat calon. Tetapi, Mad Romli sudah pulang terlebih dahulu. Padahal ini merupakan momen yang sangat baik untuk menyampaikan ide dan gagasan kepada publik Kabupaten Tangerang. Selain itu, komunikasi politik harus dibangun saat ini, oleh Mad Romli karena, Golkar sendiri tidak mampu mengusung secara mandiri, karena kursinya hanya 9. 

" Padahal ini bukan debat ya,  padahal ini ajang yang bagus untuk menyampaikan sebuah gagasan yang ditawarkan kepada publik Tangerang. Apa problem solver yang harus dia kerjakan nanti ketika terpilih. Kedua komunikasi politik ini kan harus dibangun karena Golkar itu kan tidak bisa mengusung calon bupati dan calon wakil bupati sendiri, harus membuka ruang koalisi kepada yang lain, " tukasanya. 

Katanya, apabila pulang terlebih dahulu sebelum acara dimulai. Sama saja Mad Romli tidak menghargai Nasdem dan menutup ruang koalisi dengan Nasdem. Tentunya, akan merugikan Mad Romli sendiri. Airin saja, kata Adib. Yang popularitasnya audah tinggi, tetap mebuka ruang untuk siapapun dan kepada partai sekecil apapun, dalam koalisi.

" Ini kan tidak menghargai juga, jadi seolah-olah dia menutup pintu untuk Nasdem.  Saya kira malah akan merugikan Mad Romli sendiri,  sekelas Airin yang popularitasnya bagus tetap membuka ruang koalisi sampai ke partai yang kecil sekalipun,   nah Mad Romli ini kan tidak bagus-bagus amat, " tandasnya. 

Adib juga menilai, Mad Romli terlalu jumawa atau sombong. Karena, terlihat seolah-olah Mad Romli itu tidak membutuhkan Nasdem dalam kontestasi Pilkada 2024 mendatang. 

" Menurut saya, Mad Romli telalu jumawa, seolah-olah dia itu tidak perlu Nasdem, " tukasnya. 

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Tangerang Mad Romli dan Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Tangerang, Muhammad Amud tidak memberikan komentar apapun saat dikonfirmasi media. (Hd)

Editors Team
Daisy Floren